Satu kekeliruan yang sedikit dijumpai ialah jika kemungkinan untuk menjaga kesabaran terlampau kuat. Anda dapat terlampau memberi dukungan. Permasalahannya ialah jika ide tersebut ialah ide yang lunak. Ini ibarat orang yang coba memaksakan dianya untuk tidur. Anda tidak bisa membuat diri Anda tertidur karena hanya kemampuan tekad. Ini bukanlah mengenai kemampuan komitmen—ini lebih sebagai hal yang lebih lembut—melepaskan.
Berdedikasi penuh pada kesabaran ialah seperti memiliki komitmen keras pada kesunyian, atau memiliki komitmen keras pada kehalusan.
Lihat cuplikan Zen berikut mengenai langkah terbaik untuk membikin diri Anda tertidur:
Yang dibutuhkan hanya menempatkan, tidak cuma badan, tapi hati dan semua diri kita.
Ini ialah melepas.
Bukan loyalitas yang kuat untuk melepas.
Kita harus dapat mundur dari permainan, tapi tidak dengan tempatkan loyalitas besar dan kemampuan emosi kita untuk melakukan.
Beberapa pemain secara tidak sadar tingkatkan emosi mereka (baca: kemartiran) naik satu tingkat kembali setiap mereka melipat . Maka emosi mereka membuat, seperti penekanan uap, ke tingkat yang semakin tinggi dan semakin tinggi. Anda bisa menyaksikan amarah tumbuh didalamnya. Mereka berasa jika dengan lakukan semua fold ini, mereka memperlihatkan kekuatan bermain idn poker online yang superior—tetapi mereka tidak memperoleh imbalan karena itu! Saat kita menyuntikkan emosi ke fold, emosi itu dengan bertahap menyanggak—seperti uap di mesin uap. Bila kita melipat lima puluh tangan beruntun karena kita memperoleh kartu jelek, kita harus rasakan hal sama diakhir tangan ke-5 puluh sama seperti yang kita kerjakan sesudah yang pertama. Kita harus berasa netral. Dalam poker, kesabaran memiliki arti, bukan loyalitas yang kuat pada kesabaran, sebagai ketidakpedulian pada berakhirnya waktu. Ketidakpedulian pada waktu ini sendirinya akan menyesuaikan Anda dengan kondisi seperti Zen yang tenang dan rileks.
Jemari yang menunjuk ke bulan bukan bulan.
A ZEN RIDDLE: “Sikap yang betul…”
Sikap yang betul untuk pemain poker ialah seperti kuda picu yang dikekang. Dan oleh siapa? Sendiri.
Tetapi itu sikap yang keliru. (Ketenangan dan ketenangan lebih bagus.)
Tidak boleh malas untuk bersabar.
Kadang kita menyaksikan seorang pemain yang yakin pada kesabaran, yang sudah memberikan instruksi pemikirannya untuk bermain dengan sabar, tapi tidak dengan emosinya. Otaknya memerintahnya bermain dengan sabar sementara emosinya berbicara, “Mengapa lama sekali?” Ke-2 ini harus searah.
Seorang pemain jangan tiba ke meja dengan gagasan bermain ketat sekalian pun tidak sabar. Ke-2 ini sama-sama bersilangan. Pemain semacam itu cuman ingin mainkan tangan terbaik, tapi ia tidak mau menanti kelamaan. ia mengetahui ia harus mempunyai kesabaran, tapi ia benar-benar tidak sabar mengenai hal tersebut.
Tempati diri Anda saat Anda tidak bermain.
Anda perlu mendapati hal-hal lain untuk dilaksanakan sekalian habiskan waktu menanti kartu yang lebih bagus. Coba banyak hal berikut ini: menolong membaca kartu di ujung tangan; menolong membagikan pot; mencari taruhan siapa itu; lihat bagaimana seseorang bermain (dan kartu apa yang mereka balikkan); cari “memberitahu” (panduan bahasa badan); mengawali pembicaraan dengan pemain lain; dengarkan lelucon; pergi ambil minuman dan membawa ke meja, dan sebagainya.
Penting untuk Anda untuk belajar nikmati diri kita di ruangan kartu dengan selainnya di dalam permainan itu sendiri—dengan terus-terusan tinggal, dan bermain. Ini ialah sisi dari Zen menarik diri dari permainan yang hendak menolong jaga permainan Anda masih tetap ketat.
Kenyataannya ialah, bila Anda bermain secara benar, Anda akan lakukan banyak fold . Maka Anda perlu pikirkan langkah untuk isi waktu ini. Bila Anda membenci waktu periode ini — saat Anda tidak bermain, dan beberapa melakukan — itu akan membuat permainan Anda amburadul.
Belajar bermain menantang pemain sabar yang lain.
Kadang seorang pemain yang membesarkan hati dianya atas kesabarannya yang mengagumkan cuman bermain dalam laga menantang pemain yang kurang trampil. Ia perlu menanyakan pada dirinya bagaimana ia akan bermain menantang meja pemain yang lain sabar seperti dianya. Dalam masalah ini, suatu hal yang benar-benar tidak umum terjadi. Game ini jadi kontes non-aksi Gandhi dengan seluruh pemain coba “non-tindakan” lainnya. Dalam kurun waktu, beberapa hal menggerus stop. Tidak ada yang terjadi sama sekalipun. Pemain kemungkinan duduk melingkari meja memandang ke luar jendela, seperti pendeta Zen yang tidak melakukan tindakan. Tidak ada pergerakan apa saja. Permainan menanti sudah jadi demikian terlalu lama, kontes non-gerakan seperti Zen, yang kelihatannya menghabiskan waktu.
Pemain ini mendapati, secara mengagetkan, jika ia cuman berpikiran ia sabar. Ditempatkan dengan group inilah mendapati jika ada pemain yang lain sabar seperti dianya. Ia belajar jika ada semua tingkat yang lain ada. Ia belajar jika ada kesabaran yang benar-benar lamban hingga nyaris seperti Zen. Tidak ada pemikiran, tidak ada perlakuan, tidak ada pergerakan, kesunyian keseluruhan.